Senin, 27 November 2017

System Development

Tugas Softskill ke-3
Nama Anggota Kelompok:
-          Dwi Putri Amelia N  (13514315)
-          M. Saifuddin              (17514541)
-          Sifa Fauziah               (1A514257)
-          Sofyan Adi Anggara (1A514403)
Kelas: 4PA16
System Development aplikasi Konseling Online
1.      System Investigation
System investigation bisa diartikan sebagai aktivitas membuat atau mengubah sistem bisnis yang sudah ada, sebagai contoh yaitu aplikasi konseling online.
Owner atau founder yang tak lain juga seorang psikolog menginvestigasikan atau melihat masalah yang terjadi kepada client-clientnya mengenai terapi konseling jika tidak berbasis online akan terasa sulit untuk mengatur waktu setiap sesi pertemuan, terlebih lagi dengan client yang kesehariannya memiliki banyak kesibukan sehingga menyulitkannya untuk datang ketempat konseling setiap waktu yang ditentukan untuk melakukan proses konseling. Setelah proses investigasi atau melihat masalah yang terjadi, selanjutnya owner atau founder menanyakan kepada client yang dibutuhkan itu apa saja untuk memudahkan proses konseling agar terus bisa berjalan ditengah kesibukan client.
2.      Analysis
Analysis adalah proses menguraikan kembali apa keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dalam sistem tersebut, misalnya owner atau founder mencari tahu bagaimana caranya untuk membuat sistem berbasis online tersebut agar bisa berjalan sesuai kebutuhan client.
3.      Design
Merupakan aktivitas menyelidiki tentang bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan dari si pengguna sistem. Dalam konselin berbasis online untuk memenuhi kebutuhan client serta membuat client mengerti akan penggunaan sistem ini.
       Apa saja yang dibutuhkan:
-          Aplikasi
-          Admin
-          Psikolog
-          Konselor
4.      Implementation
Merupakan tahap dimana pembuat aplikasi meletakan sistem agar sistem tersebut dapat dioperasikan. Diperlukan tenaga-tenaga operasional yang dapat mendistribusikan dan mengorganisasikan sistem ini, dan tentunya harus terlatih terkait dari masing-masing sistem ini.
Membuat koding agar aplikasi itu bisa digunakan di masyarakat, yang dibutuhkan yaitu:
                 - Programmer
                 - Orang yang ahli dibidang IT.                
5.      Review

Proses dimana kita mengecek dan memodifikasi kembali sistem yang dibuat jika terdapat kesalahan sehingga sistem dapat berlanjut dan memenuhi kebutuhan client. Jika sistem tersebut sudah bisa digunakan oleh client, hendaknya sistem tersebut terus dilakukan pemeriksaan atau pemantauan dan pemodifikasian atau perbaikan, sehingga sistem tersebut dapat terus memenuhi kebutuhan client yang ingin melakukan konseling secara praktis dengan cepat dan mudah, serta dimanapun dan kapanpun melalui fitur-fitur yang ditawarkan yaitu konseling melalui text, voice call, dan video call

Kamis, 26 Oktober 2017

Tugas Softskill ke-2

Tugas Softskill Ke-2
Nama Anggota Kelompok: - Dwi Putri Amelia Novianti (13514315)
                                               - Muhammad Saifuddin (17514541)
                                               - Sifa Fauziah (1A514257)
                                               - Sofyan Adi Anggara (1A514403)
Kelas: 4PA16

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Contoh sebuah sistem dalam psikologi:
System
Element
Goals
Input
Process
Output
Tes APM (Advanced Progressive Matricess)
1.     Tester
2.     Testee
3.     2 buah buku persoalan
4.     1 buah lembar jawaban
5.     Pensil HB
6.     Stopwatch
1.     Testermelakukan rapport.
2.     Testeememberikan instruksi untuk set 1.
3.     Testermenyalakan stopwatch.
4.     Testeemengerjakan tes untuk set 1.
5.     Testermematikan stopwatch.
6.     Testermemberikan instruksi untuk set 2.
7.     Testermenyalakan stopwatch.
8.     Testeemengerjakan tes untuk set 2.
9.     Testermenyalakan stopwatch.
10. Testermelakukan penutup.
11. Testermelakukan skoring terhadap jawaban testee pada set 2.
12. Testermengkonversikan hasil skoring testee.
13. Testermengklasikan hasil dari skoring yang dikonversikan.
Hasil pengerjaan tes APM testee yang sudah diskoring, lalu dikonversikan dan diklasifikasikan.
1.    Untuk mengukur kemampuan intelektual orang normal diatas 11 tahun.
2.    Untuk mengukur tingkat intelegensi.
3.    Untuk analisis dengan tujuan klinis.
4.    Untuk keperluan observa

Sistem Informasi Psikologi Tugas ke 1 dan 2

Tugas Softskill Ke-1
Nama Anggota Kelompok: - Dwi Putri Amelia Novianti (13514315)
                                               - Muhammad Saifuddin (17514541)
                                               - Sifa Fauziah (1A514257)
                                               - Sofyan Adi Anggara (1A514403)
Kelas: 4PA16

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
1. Definisi Sistem
           Sistem  adalah  kumpulan atau group  dari  sub  sistem atau bagian atau komponen  apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lainnya dan   bekerja   sama   secara   harmonis   untuk   mencapai   satu   tujuan tertentu (Susanto, 2013).
           Sistem  adalah  kumpulan  elemen  yang  saling berinteraksi  dalam  suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama (Sutarman, 2009).
           Sistem  adalah  jaringan  prosedur  yang  dibuat  menurut  pola  yang  terpadu    untuk    melaksanakan     kegiatan-kegiatan    pokok    perusahaan  sedangkan   prosedur   adalah   suatu   urutan   kegiatan   klerikal,   biasanya  melibatkan beberapa  orang  dalam  satu  departemen  atau  lebih  yang  dibuat untuk  menjamin  penanganan  secara  seragam  transaksi  perusahaan  yang terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2010).
           Berdasarkan dari beberapa definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu dan merupakan kumpulan sub sistem atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Definisi Informasi
           Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1991).
           Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan (Moeliono, 1990).
           Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan (Sidharta, 1995).
           Berdasarkan dari beberapa definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti dan berguna untuk pengambilan sebuah keputusan.

3. Definisi Psikologi
           Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya (Syah, 2001).
           Psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya (Dakir, 1993).
           Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung (Pustaka, 1990).
           Berdasarkan dari beberapa definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia, binatang serta lingkungannya yang dapat dilihat secara langsung atau tidak.

4. Definisi Sistem Informasi Psikologi
           Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang merupakan kombinasi dari manusia dan teknologi serta dapat menghasilkan suatu informasi yang berguna dan bertujuan untuk pengambilan keputusan.
      Contoh Sistem Informasi: Sistem layanan/informasi akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester. Dengan adanya layanan sistem informasi ini, sangat memudahkan mahasiswa dalam setiap kepentingannya, ketika mengisi KRS kita tidak harus berangkat ke kampus hanya untuk mengisi KRS saja. Kita sudah bisa mengakses lewat internet sehingga bisa di akses dimana saja sekalipun kita sedang berada di luar kota. Semua informasi bisa kita dapatkan disini, mulai dari rekap nilai kita dalam setiap semester, kemudian pendaftaran-pendaftaran seperti KKN, wisuda, dll.

ss



Daftar Pustaka
Dakir. (1993). Dasar-dasar psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Davis, G. (1991). Kerangka dasar sistem informasi manajemen bagian I pengantar. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Moeliono, A. M. (1990). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka.
Muhibbun, S. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyadi. (2010). Sistem akuntansi, edisi ke-3, cetakan ke-5. Jakarta: Salemba Empat.
Pustaka, C. A. (1990). Ensiklopedia nasional Indonesia jilid 13. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Sidharta, L. (1995). Sistem informasi bisnis: pengantar sistem informasi bisnis. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Susanto, A. (2013). Sistem informasi akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Sutarman. (2009). Pengantar teknologi informasi. Jakarta: Bumi Aksara.


Tugas Softskill ke-dua
System
Element
Goals
Input
Process
Output
Tes APM (Advanced Progressive Matricess)
1.     Tester
2.     Testee
3.     2 buah buku persoalan
4.     1 buah lembar jawaban
5.     Pensil HB
6.     Stopwatch
1.     Tester melakukan rapport.
2.     Testee memberikan instruksi untuk set 1.
3.     Tester menyalakan stopwatch.
4.     Testee mengerjakan tes untuk set 1.
5.     Tester mematikan stopwatch.
6.     Tester memberikan instruksi untuk set 2.
7.     Tester menyalakan stopwatch.
8.     Testee mengerjakan tes untuk set 2.
9.     Tester menyalakan stopwatch.
10. Tester melakukan penutup.
11. Tester melakukan skoring terhadap jawaban testee pada set 2.
12. Tester mengkonversikan hasil skoring testee.
13. Tester mengklasikan hasil dari skoring yang dikonversikan.
Hasil pengerjaan tes APM testee yang sudah diskoring, lalu dikonversikan dan diklasifikasikan.
Ø Untuk mengukur kemampuan intelektual orang normal diatas 11 tahun.
Ø Untuk mengukur tingkat intelegensi.
Ø Untuk analisis dengan tujuan klinis.
Ø Untuk keperluan observasi.



Selasa, 10 Januari 2017

Pengaruh Management Perusahaan

  1. Pengaruh Management Perusahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”

Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

Kekuasaan absolut “influencer” dan “influence” tidak sepenting disparitas di antara mereka (Colquitt, LePine, Weason, 2011).

Kekuasaan adalah hanya kapasitas memengaruhi orang lain menunjukkan potensi mengubah sikap dan perilaku seseorang sedangkan pengaruh adalah setiap  perilaku yang berusaha mengubah skap atau perilaku seseorang (McShane & Von Glinov, 2010).

Jadi influence atau pengaruh adalah penggunaan perilaku aktual yang menyebabkan perubahan perilaku atau sikap orang lain. Pengaruh adalah penggunaan perilaku actual yang menyebabkan perubahan sikap atau perilaku seseorang atau kelompok organisasi. Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.

  2. Dampak dari pengaruh
Manajemen Strategi dapat memberikan pengaruh yang besar kepada perushaan yang memekai sistem manajemen tersebut. kebanyakan dari pengaruh tersebut menghasilkan dampak yang positif bagi perusahaan itu tersendiri. Salah satunya adalah aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan. Jadi setiap perusahaan mendapati masalah, perusahaan akan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat. Dan juga akan memberi kemampuan untuk para pegawai yang berjabatan tinggi kemampuan menganilisis suatu masalah, dan menyelesaikannya dengan baik dan cepat.
Proses manajemen strategi pun akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar. Dan keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka, dan juga dapat meningkatkan kualitas produksi pada perusahaan serta dapat mempercepat waktu produksi.
  3. Contoh pengaruh positif dan negative terhadap perusahaan
       a. Positif
Jika direktur perusahaan disiplin dan tepat waktu maka akan diikuti atau ditiru oleh karyawannya sehingga karyawan tersebut dapat datang tepat waktu dan disiplin, karena seorang direktur mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap karyawannya.
       b. Negatif
Jika direktur perusahaan jarang hadir dan jarang berinteraksi dengan karyawannya maka akan memberikan pengaruh negative karena tidak adanya pengaruh yang dari atasannya sehingga dapat menimbulkan penurunan kinerja pada perusahaan tersebut.