1. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Aliran Humanistik
Abraham
Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis,
dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi
humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia.
Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang
menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah
makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya
sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
2. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Alport
Saat
ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan. Berikut
adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang
sehat:
A. Perluasan Perasaan
Diri
ketika
seseorang menjadi matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri.
Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri.
Lebih dari itu, ia harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh
Allport disebut "partisipasi otentik".
B. Relasi Sosial yang
Hangat
Allport
membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu
kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa terharu. Orang yang
sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak,
pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan
perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
C. Keamanan Emosional
Kualitas
utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka menerima semua segi
keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak menyerah secara
pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang sehat tidak
tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi dari
emosi-emosi itu.
D. Persepsi Realistis
Orang-orang
sehat memandang dunia secara objektif. Sebaliknya, orang-orang neurotis
kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan
ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini bahwa orang lain atau
situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut prasangka pribadi. Mereka
memahami realitas sebagaimana adanya.
E. Keterampilan dan
Tugas
Allport
menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri di dalam
pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan yang relevan dengan
pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus menggunakan keterampilan itu secara
ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada orang sehat atau matang begitu kuat,
sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan ego.
F. Pemahaman Diri
Memahami
diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini memerlukan usaha memahami
diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri
yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan sesungguhnya
G. Filsafat Hidup
Orang yang
sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia
memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas
sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut
sebagai keterarahan (directness).
3. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Rogers
Pendapat
Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang
meliputi :
A. Perkembangan
kepribadian “self”
Inti dari
teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk
mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya
asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-
pengalaman realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur
,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan
perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan
mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
B. Peranan positive
regard dalam pembentukan kepribadian
individu
Setiap
manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut
need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaituconditional positive
regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi
yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak
bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
C. Ciri-ciri orang
yang berfungsi sepenuhnya
Menurut
pendapat Rogers :
Pertama,
orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi Karena orang
psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia
mudah beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman - pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya
dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka.
Ketiga, dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya
pada masa sekarang.
4. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Maslow
Maslow
berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia
telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing
person).
Teori
Kepribadian Abraham Maslow:
A. Hierarki Kebutuhan
Maslow
mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia
menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat
yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi,
orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Ia berpendapat
bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological
needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety
needs / the security needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love
and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
B.
Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat
adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat
adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang
artinya mengaktualisasikan diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk
memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia
sekitar mereka. Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah
memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas.
C.
Perbedaan “Meta Needs” dengan “Deficiency Needs”
Meta
needs (meta
kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan
tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan
alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah
objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai
kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal,
maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency
needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi
kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan
ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini
meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga
diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan
penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan
penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas
memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan
kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak
aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
D.
Ciri-ciri Actualized People
a. Mempunyai
persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
b. Menerima
dirinya sendiri, orang lain dan alam.
c. Memiliki
spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
d. Dalam
kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
e. Mempunyai
kebutuhan akan privasi.
f. Memiliki
kemandirian.
g. Melakukan
penghargaan dengan cara yang selalu baru.
h. Mengalami
pengalaman-pegalaman puncak.
i. Memiliki
keterikatan sosial.
j. Memiliki
hubungan interpersonal yang kuat.
k. Memiliki
sikap yang demokratis
l. Mempunyai
kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
m. Memiliki
rasa humor yang filosofis.
n. Mempunyai
kreativitas
o. Tidak
memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
5. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia,
subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana kepribadian sehat dan produktif
benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari
individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan
melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan
mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Fromm
melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya
masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu,
bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Kerena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
individu jika dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu
masyarakat tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan,
ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang
terjadi dalam setiap individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif,
mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah
timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
A.
Pengertian dasar dari teori fromm
Fromm
adalah seorang teoretikus kepribadian yang handal, beliau sangat dipengaruhi
oleh tulisan-tulisan Karl Marx. Tulisan-tulisan fromm dipengaruhi oleh
pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusasteraan dan
filsafat. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah orang yang merasa
kesendirian dan terisolasi karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain.
Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang hal itu adalah
situasi khas manusia. Anak, misalnya, bebas dari ikatan-ikatan primer dengan
orang tuanya, tetapi dengan akibat bahwa ia merasa terisolasi dan tak berdaya.
Dalam
teorinya tentang irasionalitas manusia, fromm mengembangkan dan memperhalus
teorinya sendiri tentang kepribadian dalam suatu seri buku-buku yang sangat
populer pada saat itu. Sistemnya menggambarkan kepribadian sebagai suatu yang
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa
kanak-kanak dan juga oleh kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi
perkembangan spesies manusia.
Fromm
menulis “kita adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan
keperluan-keperluan masyarakat di mana kita hidup ”. karena kekuatan sosial dan
kultural begitu penting, from percaya bahwa perlu menganalisis struktur
masyarakat (masa lampau dan sekarang) dikarenakan memahami struktur
anggota-anggota individu dalam masyarakat itu. Jadi, kodrat masyarakat adalah
kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia. Sebagaimana halnya
kebudayaan, maka sama halnya dengan individu. Apakah suatu kepribadian itu
sehat atau tidak sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu atau menghambat
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang positif.
Fromm
melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya
masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu,
bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Kerena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
individu jika dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah bagaimana
suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu
masyarakat tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan,
ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang
terjadi dalam setiap individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan cinta satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif,
mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah
timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Fromm
percaya bahwa kita semua memiliki suatu perjuangan yang melekat pada diri kita
untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk
kehidupan yang produktif, untuk keharmonisan dalam cinta. Dengan adanya
kesempatan, kecenderungan yang diwariskan ini akan berkembang, yang memberikan
individu berkembang untuk menggunakan sepenuhnya potensi yang ada.
Menurut
fromm, kita adalah makhluk yang unik dan penyendiri. Sebagai akibat dari
evolusi hewan yang sederhana, kita tidak bersatu dengan alam; kita telah
mengatasi alam. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak
terkait pada mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaaan yang sangat
penting antara manusia dengan binatang adalah terletak pada kemampuan kita akan
kesadaran diri, pikiran, dan khayal.
B. Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia,
subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif ,
yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan
orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan
penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan
menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap
umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons
intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi
tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
a. Cinta yang produktif adalah
suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat
mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif
merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita
tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang
produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab,
respek, dan pengetahuan.
b. Pikiran yang produktif meliputi
kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong
oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif
dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
c. Kebahagian adalah
suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi
produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm
menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana
berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi
kehidupan yang paling luhur.
d. Suara hati memiliki dua
tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanistik. Suara hati otoriter
adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin
tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam
diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian
sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah
laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi
seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh
persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di
tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau
menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit,
maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup
dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan
produktivitas.
C. Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Fromm
mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
a. Hubungan
manusia
menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama
lainnya. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian dan tak
berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan
orang-orang lain; kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka
untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa
pemuasaan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain ini sangat
penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang irasional, bahkan
penyakit jiwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakan karena kegagalan
dalam memuaskan kebutuhan ini.Dalam sistem fromm, orang-orang yang tidak dapat
mengamati dunia secara objektif, yang dapat mengamatinya hanya menurut proses-proses
batin, telah mengundurkan diri kedalam diri mereka dan kehilangan seluruh
kontak dengan kenyataan. Inilah definisi tradisional tentang penyakit jiwa.
b. Trasendensi
trasendensi
berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan seperti kebutuhan manusia untuk
mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari
kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan,
manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk
yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan
menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian atau barang material) manusia
mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai
suatu perasaan akan maksud dan kebebasan.
c. Berakar
hakikat
dari kondisi manusia seperti kesepian dan tidak berartihal ini timbul dari
pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam. Tanpa akar-akar ini orang tak akan
berdaya, jelas merupakan kondisi yang amat berat. Cara yang ideal ialah
membangun suatu perasaan persaudaraan denag sesama umat manusia, suatu perasaan
keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan
solidaritas denagn orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan akan berakar, untuk
yang mengkoneksikan dan berhubungan dengan dunia luar.
d. Perasaan identitas
manusia
juga membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu
identitas menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaanya
tentang dia, siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan ini
ialah individualitas, proses seseorang menciptakan suatu perasaan tertentu
tentang identitas diri. Orang-orang yang mengalami individualitas yang
berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka
sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
e. Kerangka
orientasi
bersambung
dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame
of reference atau konteks dengan mana seseorang menginterprestasikan
semua gejala dunia. Setiap individu harus merumuskan suatu gambaran konsisten
tentang dunia yang memberikan kesempatanuntuk memahami semua peristiwa dan
pengalaman. Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran,
yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran
realitas dan objektif tentang dunia. Terkandung dalam hal ini ialah kapasitas
untuk melihat dunia secara objektif, untuk menggambarkan dunia denagn tepat dan
tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjetif dari kebutuhan-kebutuhan dan
ketakutan-ketakutan didalam diri.
Dari uraian
sederhana diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian sehat adalah milik dari
setiap individu, pada dasarnya manusia dilahirkan dalam kondisi yang bahagia
didalam keadaan menyakitkan sekalipun. Pribadi yang sehat terdapat di setiap
insan manusia yang mau menerima kekurangan dan kelebihan dengan penuh bahagia
serta menyadari arti kehidupan dengan penuh kebijaksanaan. Maka dari itulah
kepribadian yang sehat itu muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Schultz,
D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUS
Samsyu
Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
Bastaman,
H.D. 2007. Logoterapi Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih
Kehidupan Bermakna. Jakarta: Rajawali Press.
Corey,
G. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika
Aditama
Frankl,
Victor E. 2003. Logoterapi Terapi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Jogjakarta:
Kreasi Wacana.
Hall
S, C .,& Lindzey, G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius.
Yogyakarta
M.M.
Nilam Widyarini, MSi, dalam jurnal
http://www.kompas.com/read/xml/2008/01/10/20084435/kepribadian.yang.matang
Schultz,
D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta:
kanisius, 1991.
Suryabrata,
S.psikologi kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar