A.Hubungan
Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah
dimana ketika kita melakukan komunikasi.kita bukan hanya menyampaikan
isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpesonalnya
.jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten saja
melainkan relationship.
1.Menjelaskan Model Pertukaran
Sosial&Analisis Transanksional
Model pertukaran sosial
(social exchange model) Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu
transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran
(akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran
dikurangi biaya).
Kata transaksi selalu mengacu pada proses
pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal
transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal.
Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam
proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang
dipertukarkan).
menurut teori analisis transaksional,
ketika dua lebih orang bertemu, cepat atau lambat; salah satu dari mereka akan
menyapa atau memberikan indikasi lainnya atas kehadiran orang lain. Hal ini
disebut Stimulus Transaksional. Orang lain tersebut kemudian akan
mengatakan atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan stimulus yang
diterima.. Respon yang diberikan orang lain tersebut dinamai Tanggapan
Transaksional. Orang yang menyampaikan stimulus disebut “agen” dan orang yang
merespon disebut “Responden
2.Menjelaskan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal
dalam Memulai Hubungan
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan
tahap perkenalan.
peneliti telah menemukan hal-hal menarik
dari proses perkenalan.
Fase pertama,
“fase kontak yang permulaan”, ditandai
oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya.
Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai
pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses
mengungkapkan diri. Menurut Charles R. Berger informasi pada
tahap perkenalan dapat
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a) informasi demografis
b) sikap danpendapat (tentang orang
atau objek)
c) rencana yang akan dating
d)kepribadian
e) perilaku pada masa lalu
f) orang lain
g) hobi dan minat
2. Peneguhan Hubungan
Karena hubungan interpersonal tidak
bersifat statis ,selalu berubah ,perubahan maka untuk memelihara dan
memperteguh hubungan interpersonal ,maka di perlukan adanya tindakan –tindakan
tertentu untuk mengembalikannya adanya keseimbangan
Keakraban merupakan pemenuhan
kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila
kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.
Faktor kedua adalah kesepakatan
tentang siapa yang akan mengontrol siapa,
dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil
kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan,
dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin
berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.
Faktor ketiga adalah
ketepatan respon. Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari
B.
Faktor terakhir yang
dapat memelihara hubungan interpersonal adalah adanya keserasian suasana emosi
ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi interaksi
antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu
tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi
atau mengubah
suasana emosi.
3. Menjelaskan Peran,Konflik Adequacy
Peran Serta Auntensitas Dalam Hubungan Peran
Model peranan (role
model) Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini
setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat.
Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan
(role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role
skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada
kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan
peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu
ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict
Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat
menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain. Misalnya, ngrendahin orang dan berusaha menonjolkan kemampuan
b. Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain
sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain. Misalnya, ngrendahin orang dan berusaha menonjolkan kemampuan
b. Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain
sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
4.Menjelaskan Intimasi dan Hubungan
Pribadi
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa
suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang
didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan
pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling
berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan
intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk
mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan
terhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan
dalam hubungan yang dekat (intim).
Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhi kebutuhan individu dan
keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikan pasangan dalam suatu
hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester dalam untuk mejalin hubungan
pribadi diperlukan adanya intimacy Cinta interpersonal membutuhkan tiga
hal: Intimacy, Passion, dan Commitment.
Perasaan dekat dan nyaman muncul dari kualitas kebersamaan yang bagus.
Keberasamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan ini
adalah sebuah wujud awal dari cinta yang sering disebut sebagai persahabatan
atau pertemanan (Liking/Friendship). Proses pendekatan itu proses dimana
kebersamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan yang
merupakan wujud awal cinta Jika Intimacy, Passion, dan Commitment terpenuhi,
maka sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh cinta yang
menyeluruh (Consummate Love). Namun, keadaan yang penuh cinta yang
menyeluruh ini bisa berlangsung selamanya dan bisa juga tidak. Kenapa? Semua
bergantung pada proses memelihara tiga hal tersebut yang dipenuhi berbagai
rasa, mulai dari sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan. Ketika Intimacy yang
hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd (Fatuous Love). Apa itu
fatuos love /cinta absurd ? Cinta absurd adalah cinta yang bersandar
pada Passion danCommitment.
seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya. Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidak bertujuan menjaga hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta ini menjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada lagi.
Hilangnya Intimacy terjadi, juga karena respon yang tidak tepat terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.
seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya. Hanya saja, ada motivasi pada ketertarikan pribadi dan fisik, dan Comitment yang tidak bertujuan menjaga hubungan, tapi lebih bertujuan mengejar materi atau kekuasaan. Cinta ini menjadi absurd karena hal yang paling awal tidak ada lagi.
Hilangnya Intimacy terjadi, juga karena respon yang tidak tepat terhadap rasa yang menyertai sebuah hubungan, seperti sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan.
5.Menjelaskan Intimasi dan Pertumbuhan
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan
intimasi sebagai bentuk
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama. Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan.Contoh : seorang gadis berjalan lenggak-lenggok seperti pragawati dan banyak pria terpana padanya sampai-sampai tak berkedip, itu merupakan pola S – R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act). Model S – R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama. Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan.Contoh : seorang gadis berjalan lenggak-lenggok seperti pragawati dan banyak pria terpana padanya sampai-sampai tak berkedip, itu merupakan pola S – R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act). Model S – R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.
B. Cinta dan Perkawinan
Cinta
adalah suatu istilah yang jarang disebut oleh lisan, tetapi hanya terlihat
melalui gejala-gejalanya tang terpendam di relung-relung jiwa orang yang
bersangkutan. Cinta adalah perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri, dan
terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan
semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan. Cinta
dalam pengertian seperti ini merupakan perasaan mendasar dalam diri manusia,
yang tidak bisa terlepas dan merupakan sesuatu yang esensial. Dalam banyak
kesempatan, cinta muncul untuk mengontrol keinginan kearah yang lebih baik dan
positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yang mencintai menjadikan cintanya
sebagai sarana untuk meraih hasil yang baik dan mulia guna meraih kehidupan
sebagaimana kehidupan orang-orang pilihan dan suci serta orang-orang yang
bertaqwa dan selalu berbuat baik.
Pada
dasarnya manusia terpanggil untuk hidup berpasang-pasangan. Manusia dapat
menemukan makna hidupnya dalam perkawinan. Sebagian orang menganggap bahwa
perkawinan membatasi kebebasannya, tetapi bagaimanapun sebagian besar dari kita
dapat mengakui bahwa perkawinan memberikan jaminan ketenteraman hidup.
Crooks
& Baur dalam bukunya, Our Sexuality (1990), menyebutkan beberapa alasan
mengapa seseorang memilih untuk melanjutkan hidupnya dalam lembaga perkawinan.
Alasan-alasan tersebut adalah:
·
Untuk memberikan suatu bentuk perasaan
yang sifatnya menetap tentang bagaimana memiliki seseorang dan menjadi milik
seseorang serta perasaan dibutuhkan orang lain.
·
Keyakinan bahwa kedekatan dan kepercayaan
dalam perkawinan dapat membawa suatu bentuk hubungan yang lebih kaya dan
mendalam sifatnya.
·
Untuk dapat melakukan dan mendapatkan
hubungan seks yang sifatnya legal dan wajar secara norma sosial.
·
Harapan bahwa mereka akan semakin memahami
kebutuhan pasangannya,dan hubungan yang tercipta semakin harmonis seiring
dengan semakin dalamnya pengetahuan akan pasangannya. Hal ini jelas tidak cukup
didapatkan bila dilalui hanya dalam konteks hubungan percintaan saja (date
relationship).
·
Mendapatkan beberapa keuntungan secara
keuangan dan hukum yang bisa diperoleh dalam pernikahan.
Kunci
Pernikahan yang Sehat dan Langgeng
·
Komunikasi
Yang dimaksud bukan
sekadar berbicara, tapi juga mendengarkan. Bila Anda sudah mulai malas
mendengarkan pasangan berbicara, berarti Anda telah kehilangan
komunikasi.Tunjukkan sikap yang baik dalam berkomunikasi, yaitu mendengarkan
pasangan berbicara sampai selesai, sebelum Anda mengutarakan pendapat Anda
sendiri. Ingat, perkawinan adalah timbal-balik di antara dua orang. Semua pihak
ingin punya kesempatan berbicara dan hak untuk didengar.
·
Kejujuran
Banyak pasangan mengaku,
kejujuranlah yang membuat perkawinan mereka bertahan lama. Memang, mengakui
dengan jujur kesalahan dan kekhilafan, tak jarang pahit didengarkan, tapi
kejujuran akan menyelamatkan hubungan.
·
Saling Menghargai
Hubungan perkawinan yang
sukses memandang pasangannya sederajat (equal). Jalani perkawinan dengan saling
menghargai satu sama lain.
·
Saling Percaya
Jangan menghabiskan
pikiran untuk terus-terusan tegang dan curiga pada pasangan. Jika suami
terlambat pulang dengan alasan lalu-lintas macet, buat apa selalu menjadikannya
bahan kecurigaan.
Janganlah kecurigaan kecil menjadi ancaman dalam perkawinan.
·
Pasangan Adalah Teman
Jadikan pasangan Anda
sebagai teman saat suka dan duka, sebab cinta yang awet membutuhkan
persahabatan, bukan sekadar emosi.
·
Humor
Percintaan yang diselingi humor akan
menyejukkan suasana. Jangan ragu untuk tertawa bersama pasangan, termasuk
menertawakan hal-hal yang remeh sekalipun.
C. Pekerjaan dan Waktu
Luang
A. Pekerjaan
Pekerjaan
dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik
kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga
bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu.
Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi
“baik”,, baik disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi
kebutuhan hidupnya an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang
menjadikan mereka “buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam
mengubah sikap karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai
kinerja pekerjaan yang lebih tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai
pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer
dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki kemampuan yang tepat,
misalnya diberi bonus jika bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan
reward dan punishment kepada karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take
and give.
Apa yang dicari dalam pekerjaan
·
Mencari uang.
Hal
ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk
mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal
ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu
pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut,
maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja
untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
·
Mencari pengembangan diri
Adalah
tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena
mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari
pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan
dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu
menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang
keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian
ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk
pengembangan diri mereka.
·
Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia
adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu
bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka
untuk bersosialisasi.
Dalam
hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan
kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi
pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
·
Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal
lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan
diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat
dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada
beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat
kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja
sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di
perusahaan top.
·
Sebagai sarana beribadah
Hal
ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan
sebagai hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang
seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun
kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang
orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang
paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu
sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.
B. Waktu Luang
Waktu luang adalah waktu sela diantara waktu yang
diperuntukkan bagi pekerjaan utama. Tidak ada yang suka bekerja sepanjang
waktu. Sebagian besar dari kita menginginkan pergi ke sendiri dan dengan
keluarga kita. Istilah tradisional yang digunakan untuk waktu tidak bekerja
seperti itu liburan, secara harfiah berarti “waktu off bekerja atau tugas.”
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita memiliki waktu luang lebih baik. Namun
peningkatan waktu luang sekarang menimbulkan masalah bagi banyak orang.
Bagi sebagian orang, waktu luang adalah waktu untuk beristirahat atau waktu
yang terbebas dari kegiatan yang mangikat sehari hari seperti pekerjaan,
sekolah dan kegiatan rutin lainnya. Bagi sebagian orang waktu luang adalah saat
yang bagus untuk bertemu dan bersilaturahmi bersama keluarga atau
bersosialisasi. Bagi sebagian lainnya lagi, waktu luang sama dengan waktu
kreatif.
Menggunakan waktu luang secara positif
Banyak hal yang dapat
dilakukan saat waktu luang, hal yang paling umum dilakukan seseorang saat waktu
luang adalah pergi berlibur ke tempat tempat wisata atau pergi berkumpul
bersama teman ataj keluarga, tak banyak dari mereka juga memanfaatkan waktu
luang dengan cara meluapkan ide kreatif mereka ke dalam tulisan ataupun dengan
gambar dan menghasilkan karya yang positif dan juga dapat menghasilkan
pendapatan.
Kebanyakan orang
menghabiskan begitu banyak waktu luang dan kegiatan di tempat kerja, antara 30
dan 40 jam per minggu rata-rata. Hobby juga menjadi salah satu cara yang
positif untuk menghabiskan waktu luang seperti berolahraga, bermain musik, dan
berkumpul dengan komunitas komunitas tertentu. Untuk saya pribadi saya
meluangkan waktu luang saya secara positif dengan cara bermain musik bersama
teman-teman.
Sumber :
·
Aronson ,Elliot .(2005).social psychology .upper saddle
river :person prentice
hall.
·
Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner.,
(2009). teori - teori
psikodinamika, yogyakarta:kanisius.
·
Alam, Andi Sjamsu, 2006, Usia Ideal untuk Kawin, Sebuah Ikhtiar Mewujudkan
Keluarga Sakinah, Kencana Mas Publishing House, Jakarta
·
HR. Al-Bukhari (no. 5076) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1404) kitab
an-Nikaah, Ahmad (no. 3642) lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no.
7832).
·
http://novitaella.blogspot.com/2012/04/model-model-hubungan-interpersonal..html
·
http://blog.um.ac.id/suastika/2011/12/14/interksi-sosial/
·
Aronson ,Elliot .(2005).social psychology
.upper saddle river :person prentice hall
·
eprints.undip.ac.id/10947/1/SKRIPSI.pdf
·
www.psikologi.org
· http://mirzaanggaraputri.blogspot.com/2012/04/cinta-dan-perkawinan.html
·
http://raadiyahputrilaura.blogspot.com/201305_01_archive.html
·
http://rosaevafina.blogspot.com/201104_01_archive.html
·
http://cara-muhammad.com/tips/tips-memilih-pasangan-hidup/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar